a Afinitas kimia
Teori atom adalah premis untuk konsep ikatan kimia. Namun, teori afinitas lebih disukai
kimiawan abad 18 mungkin dapat dianggap sebagai asal teori ikatan kimia modern, walaupun
afinitas kimia merupakan teori reaksi kimia. Dasar teori afinitas adalah konsep „like attract like“,
sesama manarik sesama. Kimiawan Perancis Étienne François Geoffroy (1672-1731) membuat
tabel dengan enambelas jenis zat didaftarkan dalam urutan afinitasnya pada zat lain
Gambar 3.1 Tabel afinitas kimia dari Geoffroy. Simbol yang digunakan di tabel ini adalah simbol yang
awalnya digunakan para alkemi. Di baris pertama, enambelas zat didaftrakan. Di bawah tiap zat in, zat lain
dengan urutan afinitasnya pada zat di baris pertama didaftarkan 42
Sekitar pertengahan abad 19, kimiawan mencari cara untuk mengukur afinitas kimia dengan
kuantititatif. Kimiawan Denmark Hans Peter Jargen Julius Thomsen (1826-1909) dan kimiawan
Pernacis Pierre Eugene Marcelin Berthelot (1827-1907) menggunakan kalor yang dihasilkan dalam
reaksi sebagai ukuran afinitas kimia. Namun, ada beberapa reaksi yang endoterm, walaupun
sebagian besar reaksi eksoterm. Kemudian menjadi jelas, tidak ada hubungan yang sederhana
antara kalor yang dihasilkan dalam reaksi dan afinitas kimia.