May 25, 2011

landasan teori

Kajian mendapati molekul pertama terhasil dalam ruang angkasa (kosong),selepas atom. Molekul boleh diterjemahkan sebagai blok pembinaan sesuatu kehidupan yang berasaskan kepada Nitrogen, Oksigen, Hidrogen dan Karbon.
Sistem kimia kehidupan di atas bumi terdiri dari dua jenis molekul yaitu protin dan nukleo acid yang saling bekerjasama dalam kaidah yang paling khusus. Molekul terkecil yang pertama diketahui ialah Hidrogen dan unsur yang paling banyak memenuhi ruang alam semesta.
Secara umumnya, sesuatu molekul adalah bagian terkecil dari sebagian kimia yang tulen yang mengekalkan komposisi dan sifat-sifat kimianya. Molekul secara sainsnya adalah gabungan dua atau lebih atom yang sepenuhnya stabil secara elektrikal dengan entiti neutral.
Di dalam sesuatu molekul, atom-atom digabungkan dengan perkongsian pasangan-pasangan elektron melalui ikatan kimia. Ia boleh didapati dalam bentuk gabungan elemen unsur yang sama seperti Oksigen (O2) atau elemen berbeda seperti air (H2O). Molekul air yang mempunyai ikatan molekul di antaranya telah dikenal pasti mempunyai keterikatan yang tersendiri yang menjadikannya secair seperti bentuk yang kita lihat. Saintis telah mengakui daya keterikatan molekul inilah menjadi teras kehidupan dan alam semesta.
Molekul mempunyai keseimbangan tetap yang diukur secara geometri yaitu sudut dan panjang kuasa ikatan. Kuasa ikatan ini secara berterusan bergetar atau berputar di atas ketetapannya. Sesuatu sebatian asli terdiri daripada molekul-molekul dengan rata – rata struktur geometrikal yang sama.

bentuk molekul
Formula kimia dan struktur bagi sesuatu molekul adalah faktor terpenting dalam mengenal pasti sifat kereaktifan molekul tersebut. Kajian mendapati molekul mempunyai spektrum tenaga menurut tahap-tahap tertentu. Di antara bentuk tenaga yang dapat diukur ialah gelombang elektromagnetik (pancaran elektron) dan juga gelombang magnetik. Selain dari pada itu, sifat-sifat yang juga mampu dikesan pada molekul ialah polaritas, fasa jisim, warna, densitas (kepadatan), tekanan dan aktiviti biologi

pengaruh ikatan kimia terhadap sifat zat

“Benda adalah kumpulan dari molekul-molekul yang saling berikatan”
Dari definisi diatas akan dengan mudah kita bisa memahami pengaruh ikatan kimia dengan sifat zat. Ikatan kimia yang kita bicarakan adalah ikatan antar molekul. Mari kita bayangkan lima molekul saling terikat, atau boleh kita bayangkan dan bandingkan dua geng kelas yang masing-masing terdiri dari 5 orang.
Misal geng satu terbentuk karena merasa sama-sama cantik, sementara geng yang kedua terbentuk karena sama-sama suka traveling. Nah bisa dibayangkan toh apa yang masing-masing geng lebih banyak lakukan? Ya.. yang membedakan adalah jenis ikatannya.
Zat pun akan mengalami hal yang mirip, karena mereka terbentuk karena adanya ikatan antara beberapa molekul.
Mari kita bahas beberapa:
1. Titik didih, definisi “perubahan fase suatu benda dari cair menjadi gas” jadi jelas ini menyangkut kumpulan, yaitu dari asalnya berkumpul secara berdekatan (cair) menjadi kumpulan kecil-kecil yang saling terpisah atau berjauhan (gas). Intinya ketika cairan berubah menjadi gas adalah karena adanya pemutusan ikatan antar molekul. Sehingga bila ikatan lebih kuat maka akan lebih susah diputus, artinya titik didih lebih tinggi (suhu lebih tinggi)
2. kekentalan (viskositas),  definisi: ” Viskositas adalah sebuah ukuran penolakan sebuah fluid terhadap perubahan bentuk di bawah tekanan shear. Biasanya diterima sebagai “kekentalan”, atau penolakan terhadap penuangan (wikipedia.org”)”, sederhanya cairan yang kental susah dituang. Ini juga jelas sangat berhubungan dengan ikatan antar molekul, yang susah kental (viskositas tinggi) adalah karena iaktan antar melekulnya sangat kuat, dan sebaliknya yang ikatannya lemah jadinya ya ..encer.
3. sifat fisik yang lain sama saja bahasannya. Bahkan sebagian besar reaksi kimia pun terjadi dipengaruhi oleh ikatan antar molekul, contoh (tapi untuk ikatan antar atom) reaksi antara asam dan basa yang menghasilkan garam : bukankah dalam reaksi itu terjadi pertukaran pasangan?
2HX + YOH –> X2Y + H2O
Bisa terjadi karena ikatan masing-masing menganggap atau merasa lebih tepatnya, ikatan dengan pasangan yang baru lebih kuat dan lebih stabil.

macam-macam ikatan

Ikatan kimia adalah sebuah proses fisika yang bertanggung jawab dalam interaksi gaya tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau poliatomik menjadi stabil. Kekuatan ikatan-ikatan kimia sangatlah bervariasi. Pada umumnya, ikatan kovalen dan ikatan ion dianggap sebagai ikatan "kuat", sedangkan ikatan hidrogen dan ikatan van der Waals dianggap sebagai ikatan "lemah".

1. Ikatan kovalen
Ikatan kovalen adalah sejenis ikatan kimia yang dikarakterisasikan oleh pasangan elektron yang saling terbagi (kongsi elektron) di antara atom-atom yang berikatan. Singkatnya, stabilitas tarikan dan tolakan yang terbentuk di antara atom-atom ketika mereka berbagi elektron dikenal sebagai ikatan kovalen.

Ikatan kovalen merangkumi banyak jenis interaksi, yaitu ikatan sigma, ikatan pi, ikatan logam-logam, interaksi agostik, dan ikatan tiga pusat dua elektron. Pada molekul H2, atom hidrogen berbagi dua elektron via ikatan kovalen. Kovalensi yang sangat kuat terjadi di antara atom-atom yang memiliki elektronegativitas yang mirip.

Ikatan kovalen yang paling umum adalah ikatan tunggal dengan hanya satu pasang elektron yang terbagi di antara dua atom. Ia biasanya terdiri dari satu ikatan sigma. Semua ikatan yang memiliki lebih dari satu pasang elektron disebut sebagai ikatan rangkap atau ikatan ganda.

a. Ikatan yang berbagi dua pasangan elektron dinamakan ikatan rangkap dua. Contohnya pada etilena. Ia biasanya terdiri dari satu ikatan sigma dan satu ikatan pi.
b. Ikatan yang berbagi tiga pasang elektron dinamakan ikatan rangkap tiga. Contohnya pada hidrogen sianida. Ia biasanya terdiri dari satu ikatan sigma dan dua ikatan pi.
c. Ikatan rangkap empat ditemukan pada logam transisi. Molibdenum dan renium adalah unsur yang umumnya memiliki ikatan sejenis ini. Contoh ikatan rangkap ditemukan pada Di-tungsten tetra(hpp).
d. Ikatan rangkap lima telah ditemukan keberadaannya pada beberapa senyawa dikromium.
e. Ikatan rangkap enam ditemukan pada molibdenum dan tungsten diatomik.

Ikatan kovalen tidak seperlunya adalah ikatan antara dua atom yang berunsur sama, melainkan hanya pada elektronegativitas mereka. Oleh karena ikatan kovalen adalah saling berbagi elektron, maka elektron-elektron tersebut perlu ter-delokalisasi. Lebih jauh lagi, berbeda dengan interaksi elektrostatik (ikatan ion), kekuatan ikatan kovalen bergantung pada relasi sudut antara atom-atom pada molekul poliatomik.

2. Ikatan ion
Ikatan ion merupakan sejenis interaksi elektrostatik antara dua atom yang memiliki perbedaan elektronegativitas yang besar. Tidaklah terdapat nilai-nilai yang pasti yang membedakan ikatan ion dan ikatan kovalen, namun perbedaan elektronegativitas yang lebih besar dari 2.0 bisanya disebut ikatan ion, sedangkan perbedaan yang lebih kecil dari 1.5 biasanya disebut ikatan kovalen.[3] Ikatan ion menghasilkan ion-ion positif dan negatif yang berpisah. Muatan-muatan ion ini umumnya berkisar antara -3 e sampai dengan +3e.

3. Ikatan kovalen koordinat
Ikatan kovalen koordinat, kadangkala disebut sebagai ikatan datif, adalah sejenis ikatan kovalen yang keseluruhan elektron-elektron ikatannya hanya berasal dari salah satu atom, penderma pasangan elektron, ataupun basa Lewis. Konsep ini mulai ditinggalkan oleh para kimiawan seiring dengan berkembangnya teori orbital molekul. Contoh ikatan kovalen koordinat terjadi pada nitron dan ammonia borana.

4. Ikatan 3c-2e dan 3c-4e
Dalam ikatan tiga-pusat dua-elektron, tiga atom saling berbagi dua elektron. Ikatan sejenis ini terjadi pada senyawa yang kekurangan elektron seperti pada diborana. Setiap ikatan mengandung sepasang elektron yang menghubungkan atom boron satu sama lainnya dalam bentuk pisang dengan sebuah proton (inti atom hidrogen) di tengah-tengah ikatan, dan berbagi elektron dengan kedua atom boron. Terdapat pula Ikatan tiga-pusat empat-elektron yang menjelaskan ikatan pada molekul hipervalen.

5. Ikatan tiga elektron dan satu elektron
Ikatan-ikatan dengan satu atau tiga elektron dapat ditemukan pada spesi radikal yang memiliki jumlah elektron gasal (ganjil). Contoh paling sederhana dari ikatan satu elektron dapat ditemukan pada kation molekul hidrogen H2+. Ikatan satu elektron seringkali memiliki energi ikat yang setengah kali dari ikatan dua elektron, sehinggi ikatan ini disebut pula "ikatan setengah".

Namun terdapat pengecualian pada kasus dilitium. Ikatan dilitium satu elektron, Li2+, lebih kuat dari ikatan dilitium dua elektron Li2. Molekul oksigen juga dapat dianggap memiliki dua ikatan tiga elektron dan satu ikatan dua elektron yang menjelaskan sifat paramagnetiknya. Molekul-molekul dengan ikatan elektron gasal biasanya sangat reaktif. Ikatan jenis ini biasanya hanya stabil pada atom-atom yang memiliki elektronegativitas yang sama.

6. Ikatan aromatik
Ikatan aromatik yang terjadi pada molekul yang berbentuk cincin datar menunjukkan stabilitas yang lebih. Pada benzena, 18 elektron ikatan mengikat 6 atom karbon bersama membentuk struktur cincin datar. "Orde" ikatan antara dua atom dapat dikatakan sebagai (18/6)/2=1.5 dan seluruh ikatan pada benzena tersebut adalah identik.

7. Ikatan logam
Pada ikatan logam, elektron-elektron ikatan terdelokalisasi pada kekisi (lattice) atom. Berbeda dengan senyawa organik, lokasi elektron yang berikat dan muatannya adalah statik. Oleh karena delokalisai yang menyebabkan elektron-elektron dapat bergerak bebas, senyawa ini memiliki sifat-sifat mirip logam dalam hal konduktivitas, duktilitas, dan kekerasan.

8. Ikatan antarmolekul
Terdapat empat jenis dasar ikatan yang dapat terbentuk antara dua atau lebih molekul, ion, ataupun atom. Gaya antarmolekul menyebabkan molekul saling menarik atau menolak satu sama lainnya. Seringkali hal ini menentukan sifat-sifat fisik sebuah zat (seperti pada titik leleh).

9. Dipol permanen ke dipol permanen
Perbedaan elektronegativitas yang bersar antara dua atom yang berikatan dengan kuat menyebabkan terbentuknya dipol (dwikutub). Dipol-dipol ini akan saling tarik-menarik ataupun tolak-menolak.

10. Ikatan hidrogen
Ikatan hidrogen bisa dikatakan sebagai dipol permanen yang sangat kuat seperti yang dijelaskan di atas. Namun, pada ikatan hidrogen, proton hidrogen berada sangat dekat dengan atom penderma elektron dan mirip dengan ikatan tiga-pusat dua-elektron seperti pada diborana. Ikatan hidrogen menjelaskan titik didih zat cair yang relatif tinggi seperti air, ammonia, dan hidrogen fluorida jika dibandingkan dengan senyawa-senyawa yang lebih berat lainnya pada kolom tabel periodik yang sama.

11. Dipol seketika ke dipol terimbas (van der Waals)
Dipol seketika ke dipol terimbas, atau gaya van der Waals, adalah ikatan yang paling lemah, namun sering dijumpai di antara semua zat-zat kimia. Misalnya atom helium, pada satu titik waktu, awan elektronnya akan terlihat tidak seimbang dengan salah satu muatan negatif berada di sisi tertentu. Hal ini disebut sebagai dipol seketika (dwikutub seketika). Dipol ini dapat menarik maupun menolak elektron-elektron helium lainnya, dan menyebabkan dipol lainnya. Kedua atom akan seketika saling menarik sebelum muatannya diseimbangkan kembali untuk kemudian berpisah.

12. Interaksi kation-pi
Interaksi kation-pi terjadi di antara muatan negatif yang terlokalisasi dari elektron-elektron pada orbital dengan muatan positif.

13. Elektronegatifitas
Elektronegatifitas adalah suatu ukuran kecenderungan atom untuk menarik pasangan elektron ikatan. Ikatan polar merupakan ikatan kovalen yang mana terdapat pemisahan muatan antara ujung yang satu dengan ujung yang lain, dengan kata lain salah satu ujung sedikit positif dan ujung yang lainnya sedikit negatif. Contohnya termasuk kebanyakan ikatan kovalen.

Ikatan hidrogen-klor pada HCl atau ikatan hidrogen-oksigen pada air adalah ikatan yang khas. Ion positif dapat memiliki pengaruh untuk mempolarisasi (distorsi-perubahan bentuk-secara elektrik) ion negatif terdekat. Kemampuan polarisasi tergantung pada densitas muatan pada ion positif. Kemampuan polarisasi meningkat sejalan dengan ion positif yang mengecil dan jumlah muatan yang membesar.

May 24, 2011

Dualisme Elektrokimia

Dualisme elektrokimia adalah teori ikatan kimia rasional yang pertama, dan teori ini diusulkan oleh
Davy, Berzelius dkk di pertengahan pertama abad 19. Dasar teori Berzelius adalah sebagai berikut:
atom berbagai unsur bermuatan positif atau negatif dalam jumlah yang berbeda, dan muatan ini
adalah gaya dorong pembentukan zat.  Misalnya, tembaga bermuatan listrik positif dan oksigen
bermuatan negatif. Tembaga oksida terbentuk  dengan kombinasi kedua unsur tersebut masih
sedikit positif. Hal ini yang menyebabkan umumnya oksida logam yang agak positif dan air yang
agak negatif bereaksi satu sama lain menghasilkan hidroksida.  Penemuan bahwa elektrolisis
oksida logam alkali menghasilkan logam dan oksigen dengan baik dijelaskan dengan dualisme
elektrokimia.
Namun, ditemukan beberapa kasus yang tidak cocok dengan teori ini. Menurut aksioma Berzelius,
atom hidrogen bermuatan positif dan atom khlorin bersifat negatif. Menurut teori Berzelius,
walaupun asam asetat, CH3
COOH, bersifat asam, asam trikhloroasetat, CCl3
COOH, seharusnya
basa. Berzelius percaya b ahwa muatan listrik adalah asal usul keasaman dan kebasaan. Karena
penukaran hidrogen dengan khlorin, yang  muatannya berlawanan, akan membentuk basa.
Faktanya asam trikhloroasetat asam, bahkan lebih asam dari asam asetat  Dualisme elektrokimia
dengan demikian perlahan ditinggalkan.

teori ikatan kimia

a Afinitas kimia
Teori atom adalah premis untuk konsep ikatan kimia. Namun, teori afinitas lebih disukai
kimiawan abad 18 mungkin dapat dianggap sebagai asal teori ikatan kimia modern, walaupun
afinitas kimia merupakan teori reaksi kimia. Dasar teori afinitas adalah konsep „like attract like“,
sesama manarik sesama. Kimiawan Perancis Étienne François Geoffroy (1672-1731) membuat
tabel dengan enambelas jenis zat didaftarkan dalam urutan afinitasnya pada zat lain
Gambar 3.1 Tabel afinitas kimia dari Geoffroy. Simbol yang digunakan di tabel ini adalah simbol yang
awalnya digunakan para alkemi. Di baris pertama, enambelas zat didaftrakan. Di bawah tiap zat in, zat lain
dengan urutan afinitasnya pada zat di baris pertama didaftarkan 42
Sekitar pertengahan abad 19, kimiawan mencari  cara untuk mengukur afinitas kimia dengan
kuantititatif.  Kimiawan Denmark Hans Peter Jargen Julius Thomsen (1826-1909) dan kimiawan
Pernacis Pierre Eugene Marcelin Berthelot (1827-1907) menggunakan kalor yang dihasilkan dalam
reaksi sebagai ukuran afinitas kimia. Namun,  ada beberapa reaksi yang endoterm, walaupun
sebagian besar reaksi eksoterm. Kemudian menjadi jelas, tidak ada hubungan yang sederhana
antara kalor yang dihasilkan dalam reaksi dan afinitas kimia.

May 23, 2011

Zn dapat mengenali sel-sel bakteri

Ilmuwan di Amerika Serikat telah menggunakan senyawa-senyawa koordinasi zink untuk mengenali bakteri patogenik.
Bradley D Smith di University of Notre Dame dan rekan-rekannya menyelidiki beberapa kompleks zink(II) yang berberat molekul rendah. Dua dari kompleks ini bisa digunakan untuk membedakan antara bakteri-bakteri patogenik yang umum, seperti Eschericia coli danStaphylococcus aureus, dan sel-sel mamalia.
Tim peneliti ini menghasilkan citra-citra bakteri, yang diikat oleh kompleks-kompleks tersebut, dengan menggunakan mikroskop fluoresensi. Kompleks-kompleks tersebut menunjukkan afinitas terhadap permukaan anion dari bakteri, papar Smith. Senyawa-senyawa ini bisa menjadi metode baru untuk penargetan obat dan pencitraan untuk tempat-tempat infeksi bakteri, kata dia.
Kompleks koordinasi zink(II) bisa dimanipulasi dan dimodifikasi dengan mudah, menurut Smith. Khususnya, senyawa-senyawa ini bisa diikatkan ke nanopartikel-nanopartikel magnetik atau filter-filter terimobilisasi dan bisa digunakan untuk mengeluarkan bakteri dari darah.
Tim ini mengembangkan penelitian untuk meningkatkan stabilitas kompleks-kompleks zink(II) sehingga bisa digunakan dalam sistem-sistem hidup. “Yang menjadi fokus kami adalah bagaimana mempertahankan kepaduan kompleks-kompleks koordinasi ini dalam darah, yang mengandung serum dan sistem pembersih yang mengeluarkan agen-agen asing,” kata Smith.

Macam-macam Ikatan Kovalen berdasar pasangan kepolaran ikatan


a)      Ikatan kovalen polar
Ikatan ini terjadi jika pasangan electron ikatan tertarik lebih kuat ke salah satu atom sehingga molekul menjadi berkutub (polar). Ciri-ciri ikatan kini adalah memiliki momen dipol > 0, bentuk molekulnya tidak simetris dan beda electronegatifitas antara atom besar. Misalnya HCl. H2O, NH3
b)      Ikatan kovalen non polar
Ikatan ini terjadi jika pasangan elektro ikatan tertarik sama kuat pada atom yang berikatan sehingga molekul menjadi tidak berkutub (polar). Cirri-ciri ikatan kini adalah memiliki momen dipol 0, mengandung jenis atom yang sama dan bentuk molekulnya simetris. Misalnya H2, N2, Cl2, CH4, CCl4
2) Sifat-sifat Senyawa Kovalen
a) Tidak dapat terurai menjadi ion di dalam larutannya
b) Larutannya tidak dapat menghantarkan listrik
c) Pada umumnya tidak larut dalam air, tetapi larut dalam alcohol
d) Titik didih dan titik lelehnya relative lebih rendah daripada senyawa itu
e) Berwujud padat, cair, dan gas
a.       Ikatan kovalen koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen di mana pasangan electron yang digunakan bersama berasal dari salah satu atom atau molekul, sedangkan salah satu lagi tidak menyumbangkan electron. Ikatan kovalen koordinasi hanya dapat terbentuk jika salah satu atom mempunyai pasangan electron bebas.
b.      Ikatan Logam
1)      Pengertian ikatan logam
Ikatan logam adalah ikatan yang terjadi karena adanya gaya tarik menarik antara ion-ion positif dengan electron valensinya. Unsur logam mempunyai kecenderungan untuk menjadi ion positif karena energy potensial ionisasi yang rendah mempunyai electron valensi kecil. Kekuatan unsur logam tergantung pada jenis logamnya.
2)      Sifat-sifat fisis unsur-unsur logam yaitu:
a) Berupa zat padat pada suhu kamar
b) Tidak rapuh, dapat dilengkungkan dan dapat direntangkan. Hal ini menunjukkan
     bahwa atom-atom dalam logam terikat kuat dengan ikatan logam
c) Pengantar listrik yang baik. Hal ini dikarenakan adanya electron valensi yang dapat
     bergerak bebas dan berpindah-pindah

Macam-macam Ikatan Kimia

a.       Ikatan Ion
1)      Pengertian Ikatan Ion
Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi antara atom yang melepas electron dengan atom yang menerima electron karena adanya gaya tarik menarik elektrostatik antara ion positif dan ion negative. Apabila atom netral melepaskan electron, akan terbentuk ion positif, jika menerima electron akan terbentuk ion negative. Golongan IA, IIA mudah membentuk ion positif karena electron valensinya 1 sehingga mudah melepaskan elektronnya. Sebaliknya golongan VII A mudah membentuk ion negative. Ikatan ion disebut juga ikatan elektrovalen atau heteropolar.
2)      Anion dan Kation
·         Kation  adalah ion yang bermuatan positif yang terbentuk oleh atom yang melepaskan 1 atau lebih electron valensinya.
·         Anion adalah ion yang bermuatan negative yang terbentuk oleh atom yang menerima satu/lebih electron pada kulit terluarnya
3)      Sifat-sifat senyawa ion:
a)      Dalam keadaan murni dapat menghantarkan listrik
b)      Titik didih dan titik leleh tinggi
c)       Berwujud padat pada suhu ruangan
b.      Ikatan Kovalen
1) Pengertian Ikatan Kovalen
                Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat penggunaan pasangan electron secara bersama-sama oleh dua atom yang berikatan. Ikatan ini biasanya terjadi antara atom logam dan atom non logam. Ikatan kovalen disebut juga ikatan non polar. Untuk menggambarkan pembentukan ikatan kovalen digunakan rumus titik electron (Rumus Lewis)
                Penulisan sruktur Lewis untuk suatu molekul:
a) Hitung seluruh electron valensi atom-atom dalam molekul.
b) Buatlah kerangak strukturnya dan hubungkan antar atom dengan sepasang electron ikatan
     kovalen tunggal
c) Lengkapi 8 elektron pada atom-atom pada sekeliling atom pusat
d) letakan electron sisa pada atom pusat secara berpasangan
e) jika atom pusat kurang dari 8 elektron, susunlah ikatan rangkap sehingga tiap atom memiliki
     8 elektron. Jika merupakan ion, tambahkan atau kurangi electron agar kembali ke atom
     Semula.
2) Macam-macam Ikatan Kovalen berdasar pasangan electron
a)      Ikatan kovalen tunggal
Ikatan kovalen tunggal terjadi bila terjadi pemakaian 1 pasang electron secara bersama-sama oleh atom-atom yang berikatan
b)      Ikatan kovalen rangkap dua
Bila terdapat dua pasang electron yang digunakan bersama oleh atom-atom yang berikatan, maka terbentuk ikatan kovalen rangkap dua.
c)       Ikatan kovalen rangkap tiga
Bila di antara atom yang berikatan terdapat tiga pasang electron yang digunakan bersama, maka terbentuk ikatan kovalen rangkap tiga.

Ikatan Kimia

A. Ringkasan Materi
1. Ikatan kimia
a.       Pengertian Ikatan Kimia
                Berdasarkan kamus istilah kimia, disebutkan bahwa, ikatan kimia adalah ikatan antaratom atau antarmolekul dengan cara antara lain:
1) Serah terima electron antara atom elektropositif tinggi (mudah melepaskan electron) dan atom  afinitas electron tinggi (mudah mengikat electron)
2) saling memiliki psangan electron ikatan yang berasal dari sumbangan dari kedua atom atau dari salah satu atom
3) ikatan antara atom H dan atom elektronegatif tinggi di dalam molekul kovalen atau antar molekul kovalen
4) pembentukan awan electron valensi antar atom elektropositif tinggi.
b.      Mekanisme Pembentukan Ikatan Kimia
Bagaimana mekanisme pembentukan ikatan kimia? Ada 2 atom maupun lebih yang akan berikatan, atom yang satu melepaskan elektronnya, sedangkan atom yang lain menerima elekron. Atau bisa juga atom menggunakan electron bersama, pasangan electron dapat berasal dari kedua atom yang berikatan maupun berasal dari salah satu atom.
Akan tetapi ada satu golongan unsure yang sukar berikatan, yaitu unsur-unsur gas mulia. Ketika suatu atom melakukan ikatan, atom tersebut melepas dan menerima electron. Sedangkan gas mulia, mempunyai susunan electron yang sudah stabil sehingga sangat kecil kemungkinannya untuk membentuk suatu senyawa dengan berikatan dengan atom lain.
c.       Aturan susunan electron dalam ikatan
Aturan susunan electron dalam ikatan:
1)      Aturan duplet
Yaitu konfigurasi electron atom-atom akan stabil bila electron terluarnya 2 elektron. Hal ini berlaku pada helium.
2)      Aturan octet
Yaitu konfigurasi electron atom-atom akan stabil bila electron terluarnya 8 elektron. Hal ini didasarkan pada unsure gas mulia yang mempunyai 8 elektron terluar untuk memperoleh kestabilan
d.      Gas mulia sebagai pedoman ikatan
Unsur-unsur gas mulia yang telah stabil menjadi pedoman untuk pembentukan ikatan atom-atom unsur lain. Bila dilihat konfigurasi electron gas mulia, semua memiliki 8 elektron valensi (octet) kecuali helium yang memiliki 2 elektron valensi (duplat)

May 20, 2011

Pengertian kimia

Ilmu kimia adalah ilmu pengetahuan tentang unsur-unsur dan cara unsur-unsur tersebut bergabung membentuk senyawa. Walaupun terdapat lebih dari 10 juta senyawa kimia, sebetulnya hanya kurang dari seratus unsur yang dijumpai secara alami. Para pekerja di zaman perunggu 5.000 tahun yang lalu merupakan ahli-ahli kimia yang pertama. Mereka menemukan cara mengubah bijih batuan tenbaga dari tanah menjadi logam. Sekitar 1.500 tahun sesudahnya, para kimiawan di Mesir berupaya mengubah logam-logam dasar, seperti timbal menjadi emas. Walaupun tidak seorang diantara mereka yang berhasil membuat emas, teknik yang mereka gunakan memberi dasar bagi penelitian kimia modern. Sejak itu, manusia telah mempelajari perilaku materi dan membuat sejumlah besar bahan yang penting bagi teknologi modern.
Industri kimia menyediakan beton, logam, dan plastik untuk membangun gedung, membuat mesin dan kendaraan ; bahan bakar untuk transportasi, dan pemanasan; serat sintesis untuk pakaian; pupuk dan pestisida untuk menambah hasil panen. Pengetahuan kimia memungkinkan manusia memproduksi silikon dengan tingkat kemurnian tinggi, yang berguna bagi pembuatan mikroprosesor Bio kimia membantu kita memahami proses yang terjadi dalam organisme hidup, dan kimia farmasi menyediakan obat-obatan untuk mengatasi penyakit, bahkan untuk banyak penyakit yang dulu tidak mungkin disembuhkan.

Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/1957922-pengertian-kimia-dan-unsur/#ixzz1MtLSOLVC