Mulai lagi di hari Rabu pagi, ketika kelopak mata ini mulai membuka satu panca inderaku. Rasanya tak ada beda dengan biasanya, ketika waktu itu tepat dihari kepergianmu akhir Juli itu. Biasanya ketika suara kicauan burung, tok tok petok ayam, tok tok kamarku ada yang selalu menyambut indah pagiku lewat media via HP "Selamat Pagi sayang, kalo udah bangun bales sms ya" dengan LED pelangi dengan indah ku sambut hariku.
Namun, aku kembali terbangun dalam tangisan itu, tangis ketika hatiku harus menyadari kau tak nampak kan hadirmu itu kembali. Suatu malam, aku terbangun kembali dengan keringat dingin dan tetesan air mata karena dalam mimpi itu kau berpaling, membuatnya ada duri yang tertikam dihatiku.
Suara mu, indah matamu, bayang wajahmu seakan membuatku kembali tersenyum ditengah sebuah kata "Kamu jangan nangis atuh, nanti juga kaka pulang. Inget ya jaga komitmen kita"